Sabtu, 08 Juni 2013

AKU

Aku
Selalu bermimpi menjadi pemimpin
Selalu beangan-angan membahagiakan orang tua
Selalu mengkhayalkan menjadi orang kaya
Namun, trus saja aku mengeluh, trus saja aku bermalas-malasan dan terus saja aku menadahkan tangan
Tanpa pernah menempah jasmani, tanpa pernah mendidik rohani dan tanpa pernah meneguhkan hati.

Jadi siapakah aku ?
Tukang ngeluh tanpa malu
Tukang khayal tanpa modal
Tukang bual dengan jutaan tumbal.

Jadi harus bagaimanakah aku ?

Taukah ? mungkin sudah triliunan kali aku mengeluh, triliunan kali aku berusaha
Namun, selalu saja aku kalah, dan kembali mengeluh
Waktu tak pernah mau menungguku, aku tau akan hal itu
Meskipun sakit rasanya, karena hobiku adalah menunggu

Menunggu saat yang tepat untuk berubah
Selalu saja aku sabar untuk menunggunya
Mengisi semua kebosanan dengan malas-malasan, guyonan, dan kesenangan

Tetap saja waktu tak pernah mendatangiku.
Aku muak, Aku marah, aku malu.
Karena aku

Aku semakin tua, Aku semakin berat, Aku semakin tak berguna.

2 komentar:

nina purwari mengatakan...

Jadi kapan anda berhenti mengeluh?
Remember! Time always walking to the future :)

Unknown mengatakan...

kalo ditanya kapan, seperti tulisan di atas, 'tidak ada saat yang tepat' , proses kedewasaan dirilah jawabannya, entah'kapan' waktunya, saat saya benar2 berhenti mengeluh, namun, saya akan selalu berusaha untuk tidak (kembali) mengeluh meski berat saya harus kuat, meski lambat, saya harus tetap jihad